26.8 C
Madiun
Sabtu, September 14, 2024

Sempat Berselisih, Kirab Pusaka Malam 1 Suro Kraton Surakarta Tetap Lancar

TEROPONGNUSA.COM | SURAKARTA – Rabu (19/7/2023) malam lalu, Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menggelar Kirab Pusaka Malam 1 Suro. Namun sayangnya, gelaran upacara adat itu sempat diwarnai insiden percekcokan antara salah seorang Sentono Dalem KP. Christophorus Adityas dengan GKR. Koes Murtiyah Wandansari atau Gusti Moeng, yang merupakan salah seorang adik perempuan Raja Kraton Surakarta, SISKS Pakoe Boewono (PB) XIII, dan juga Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Kraton Surakarta.

Insiden tersebut terjadi saat sesi pemanggilan para Sentono Dalem dan Abdi Dalem yang bertugas membawa pusaka Kraton untuk di kirab dengan rute sepanjang kurang lebih 7 km.

Berawal dari salah seorang Putri Dalem PB XIII yaitu GKR. Timoer Rumbai mendekati salah seorang Abdi Dalem yang tengah bertugas untuk memanggil para Sentono dan abdi dalem yang akan membawa pusaka Kraton dalam kirab.

KP. Christophorus Adityas mengatakan, GKR. Timoer Rumbai melakukan protes karena merasa nama-nama yang dipanggil tidak sesuai dengan apa yang telah diajukan oleh Gusti Moeng kepada SISKS Pakoe Boewono XIII. Aksi protes itu pun akhirnya berujung percekcokan antara dirinya dengan GKR. Timoer Rumbai.

“Kesalahpahaman ini dikarenakan pihak Gusti Moeng merasa bahwa sentono dan abdi dalem dari pihaknya tidak digunakan atau tidak dipanggil dalam persiapan menerima pusaka Kraton,” terang KP. Christophorus Adityas.

Menurutnya, hal inilah yang menyebabkan terjadinya cekcok antara dirinya dengan GKR. Timoer Rumbai.

“Padahal usulan nama orang-orang dari pihak Gusti Moeng kepada SISKS Pakoe Boewono XIII telah diterima dan semuanya disetujui oleh SISKS Pakoe Boewono XIII. Namun dalam usulan tersebut hanya tertera nama-nama yang ‘ngampel’ atau meminjam Pusaka Kraton, tidak tertera nama-nama para ‘bontar’ atau pemegang bagian belakang pusaka,” tegas Staff Kasentanan Kraton Surakarta itu.

Lebih lanjut, KP. Christophorus Adityas mengungkapkan, bahkan Gusti Moeng sendiri sempat ikut bersitegang dengan dirinya. Namun, ia menegaskan bahwa insiden tersebut hanyalah kesalahpahaman.

“Jadi berkaitan dengan insiden tadi hanya kesalahpahaman. Jadi intinya, Hajaddalem Miyosaken Pusaka Dalem di Bulan Suro adalah hak prerogatif SISKS Pakoe Boewono XIII, ini yang harus digaris bawahi,” tegas KP. Christophorus Adityas.

“Insiden tersebut telah teratasi dan Kirab Pusaka berjalan dengan baik dan lancar,” imbuhnya.

Sebagai informasi, dalam Kirab Pusaka 1 Suro tersebut, Putra Mahkota Kraton Surakarta Hadiningrat, KGPAA Hamangkunegara Sudibya Rajaputra Narendra Mataram, berada di barisan paling depan dengan membawa Pusaka Utama Kraton Surakarta Hadiningrat. (Puthut – Red)

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
22,000PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru