MAGETAN, TEROPONGNUSA.COM – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Magetan tidak hanya bertugas dalam pengawasan pemungutan suara saja, namun juga berupaya menciptakan suasana aman dan damai pasca pemilu.
Dengan bersinergi bersama elemen masyarakat, Bawaslu Kabupaten Magetan juga mengambil langkah preventif untuk mengantisipasi timbulnya polarisasi dan konflik sosial yang dapat dipicu oleh ujaran kebencian maupun kampanye hitam.
“Kami mengajak seluruh pihak untuk menjaga ketenangan dan tidak terprovokasi oleh berita bohong,” kata Ketua Bawaslu Magetan, Kilat Adinugroho, Sabtu (16/3/2024).
Ketua Bawaslu Magetan meyakini, keterlibatan masyarakat sangat diperlukan dalam menjaga Pemilu yang kondusif. Jika tidak, mustahil Pemilu dapat berjalan dengan lancar dan damai.
“Mari sikapi pesta demokrasi atau Pemilu 2024 dengan bijak, cerdas serta dengan semangat persatuan. Beda pilihan itu biasa, namun jangan sampai merusak keutuhan bangsa,” tandasnya.
Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk menyukseskan Pemilu dan Pilkada 2024, mengingat partisipasi aktif masyarakat sangatlah penting. “Artinya, masyarakat turut serta melakukan pengawasan partisipatif pada proses Pemilu,” ungkapnya.
Menurutnya, masyarakat harus bijak menyikapi berbagai dinamika serta suhu politik saat proses maupun paska penetapan, salah satunya dalam menyerap informasi saat bermedia sosial. Apalagi tidak sedikit informasi yang beredar dari beragam platform media sosial yang kebenarannya masih dipertanyakan.
“Jangan sampai terprovokasi berbagai kepentingan politik maupun ulah oknum yang dikhawatirkan dapat memecah belah hingga menimbulkan kegaduhan,” sambungnya.
Ia mengimbau masyarakat agar kroscek atau verifikasi terlebih dahulu kebenarannya saat menerima informasi. Jadi jangan asal dibagi-bagikan supaya tidak terjerumus dalam informasi hoaks yang menyesatkan.
“Carilah sumber yang terpercaya dengan mengakses media massa mainstream yang sudah teruji kredibilitas serta independensinya, atau konfirmasi ke pihak yang berkompeten di bidangnya,” tandas Ketua Bawaslu Magetan.
Sementara bagi para kontestan, Pancasila harus menjadi landasan. Jadikan momentum pesta demokrasi sebagai ajang mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila.
“Jadi tidak sekadar menjadi ajang perebutan kekuasaan semata. Salah satu perwujudan dari nilai-nilai Pancasila adalah menciptakan Pemilu yang damai, jujur dan adil,” ujar Kilat.
Jika semua itu tercapai, pihaknya optimis bahwa Pemilu kali ini akan menjadi sejarah demokrasi di Kabupaten Magetan. Sehingga suksesnya Pemilu bukan menjadi ukuran utama, namun juga keberhasilan menciptakan suasana damai pasca Pemilu.
Untuk diketahui, Pemilu 2024 di Kabupaten Magetan diikuti sebanyak 538.877 pemilih yang meliputi 263.722 pemilih laki-laki dan 275.155 pemilih perempuan. Ratusan ribu pemilih tersebut menyalurkan hak pilihnya di 1.975 TPS reguler dan 37 TPS khusus.
Sedangkan untuk partai politik di antaranya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Buruh, Partai Gelora Indonesia, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.(DNY)