23 C
Madiun
Rabu, Februari 19, 2025

Kraton Kasunanan Surakarta Wilujengan dan Labuhan di Pantai Parangkusumo

TEROPONGNUSA.COM | BANTUL – Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menggelar Wilujengan dan Labuhan di Pantai Parangkusumo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (8/8/2023). Upacara adat ini merupakan rangkaian kegiatan tradisi Wilujengan Kiblat Sekawan dalam rangka Bulan Suro Tahun 2023.

Dari pantauan langsung Indonesiabuzz.com, ritual tradisi yang dipimpin langsung oleh Prameswari Dalem Kraton Surakarta Hadiningrat GKR Pakoe Boewono, dan dihadiri oleh sejumlah keluarga, kerabat, dan abdi dalem tersebut, berlangsung dengan sakral dan khidmat. Usai menggelar wilujengan atau doa bersama di Pendopo Kompleks Cepuri Parangkusumo, prosesi dilanjutkan dengan kirab, mengarak sesaji dan ubo rampe menuju bibir Pantai Parangkusumo.

Memasuki gapura Pantai Parangkusumo, debur ombak seakan menyambut kehadiran rombongan utusan sang Raja Kasunanan Surakarta SISKS Pakoe Boewono XIII tersebut. Pun terik matahari seolah kian tersamarkan oleh hembusan angin Laut Selatan, saat GKR Pakoe Boewono dan diikuti oleh seluruh peserta labuhan mulai memanjatkan doa.

Usai berdoa, GKR Pakoe Boewono memimpin para abdi dalem, membawa sesaji untuk dilarung atau dihanyutkan ke Laut Selatan. Tabur bunga, melarung sejumlah sesaji dan ubo rampe ke laut ini, menjadi puncak acara labuhan tersebut.

Pengageng Parentah Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat KGPH Adipati Drs. Dipokusumo M.Si. mengungkapkan, labuhan ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut dan melaksanakan upacara tradisi dari para leluhur, yaitu Bulan Suro sebagai bulan pertama dalam kalender Jawa yang dicetuskan oleh Raja Mataram Sultan Agung Hanyokrokusumo.

“Inti dari upacara Labuhan Parangkusumo, manusia harus memahami sebagai ciptaan Tuhan berkaitan dengan sesama dan berkaitan dengan alam,” ujar KGPH Adipati Drs. Dipokusumo M.Si.

“Itu semua juga berkaitan dengan bagaimana memahami realitas masyarakat, bahwa lingkungan kehidupan kita adalah lebih banyak laut dari pada daratan,” tambahnya.

Adik SISKS Pakoe Boewono XIII itu juga menjelaskan, masyarakat Jawa, khususnya dari Kraton Kasunanan Surakarta percaya bahwa laut ini (Laut Selatan) ada yang menguasai atau memiliki, yakni Kanjeng Ratu Kencono Sari, yang merupakan suatu bagian dari upacara adat Labuhan yang diselenggarakan oleh Kraton Surakarta. Meski demikian, ia pun menegaskan, satu-satunya tujuan dari labuhan tersebut adalah mohon perlindungan dan petunjuk kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

“Satu-satunya tujuan di upacara labuhan adalah mohon perlindungan dan petunjuk kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,” tegasnya.

“Dan untuk menghormati para leluhur yang telah melaksanakan, melestarikan, dan mengembangkan (adat dan tradisi) supaya bermanfaat bagi sesama,” imbuhnya.

Selepas dilabuh, masyarakat dan para pengunjung Pantai Parangkusumo berebut sesaji dan ubo rampe yang hanyut. Ombak Pantai Selatan seakan tak menyurutkan niat dan nyali mereka untuk ngalab berkah. Meski demikian, dalam setiap kegiatan Labuhan Kraton Surakarta, tim SAR selalu turun langsung untuk memberikan pengamanan guna menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan.

Sebagai informasi, Wilujengan Kiblat Sekawan merupakan rangkaian kegiatan tradisi Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, yang digelar secara rutin setiap tahun pada Bulan Suro. Dalam rangkaian tersebut, Kraton Surakarta melaksanakan Wilujengan dan Caos Sesaji di empat lokasi, di empat penjuru, yakni Gunung Lawu untuk Arah Timur, Pantai Parangkusumo (Laut Selatan) untuk Arah Selatan, Gunung Merapi untuk Arah Barat, dan Alas Krendowahono untuk Arah Utara. Empat lokasi tersebut dikeramatkan, karena diyakini bahwa berdirinya Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat didukung oleh keempat penjuru tersebut. (Puthut-Red).

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
22,200PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru