Komunitas Reyog Ponorogo Gagrak Magetan Turunkan Puluhan Barong di Lapangan Candirejo (Foto: DNY) |
TEROPONGNUSA.COM
| MAGETAN – Komunitas Reyog Ponorogo Gagrak Magetan menurunkan puluhan barong untuk
menghibur masyarakat di Lapangan Candirejo, Kecamatan Magetan, Sabtu
(20/5/2023).
Di antara
barong itu ada sebagian yang telah berusia tua, bahkan salah satunya sejak
tahun 1942. Dan dari barong-barong tersebut sebagian dipasang dadak merak
untuk ditampilkan kepada masyarakat dengan iringan musik khas Gagrak Magetan.
Sebelumnya,
seluruh barong dikirab dari kediaman sesepuh reyog di Candirejo menuju ke
lokasi pertunjukan. Dimana, selama perjalanannya menjadi pusat perhatian masyarakat
hingga pengendara yang melintas.
Barong bukan
satu-satunya yang dipentaskan di lapangan Candirejo, melainkan pada kesempatan
kali ini juga turut disuguhkan tarian jathil dan warok. Bahkan sebagai penutupnya
yakni atraksi kucingan yang menggunakan tiang bambu setinggi kurang lebih 20
meter.
Ketua
Komunitas Reyog Ponorogo Gagrak Magetan, Agus Dariyanto, mengatakan, seluruh
rangkaian kegiatan tersebut digelar dalam rangka HUT ke-2 Reyog Gagrak Magetan.
“Ini dalam acara HUT Gagrak yang ke-2,” kata Agus.
Iapun
menjelaskan, untuk barong yang berusia tua ada 10, sedangkan yang muda ada 14.
“Tadi ada
sekitar 10 yang tua dan yang baru ada 14,” ucapnya.
Bupati Magetan Suprawoto Menabuh Gong Menandai Dibukanya Pagelaran |
Dia
memaknai pergelaran kali ini sebagai upaya membangkitkan jati diri reyog
khususnya yang di Magetan agar tetap eksis dan tidak terlupakan. Maka dari itu
pihaknya terus melestarikan yang salah satunya dengan cara seperti saat ini.
“Kami memaknai
ini untuk membangkitkan jati diri reyog khususnya yang di Magetan agar tetap
eksis tidak tertinggalkan. Maka dari itu kami tetap melestarikan meskipun ini kiblatnya
dari sesepuh yang ada di Magetan,” sambungnya.
Sementara
itu, Bupati Magetan, Suprawoto, yang hadir bersama jajarannya, mengapresiasi
para pecinta seni reyog tersebut. Menurutnya mereka luar biasa karena bersedia
melestarikan dengan cara menekuni profesi itu.
“Kita
mengapresiasi para pecinta seni, mereka itu luar biasa karena mau melestarikan
dengan cara menekuni profesi ini, kalau tidak ada beliau-beliau tentu Gagrak
Magetan akan hilang,” terang Bupati Suprawoto.
Lebih
jauh Bupati berpesan agar para generasi muda mengenali budaya sendiri sebelum
mengenlal budaya lain.
“Kita ini
ditakdirkan lahir sebagai bangsa Indonesia. Jadi sudah sewajarnya kalau
kemudian kita melihat dan menekuni sekaligus mengetahui budaya kita,”
ungkapnya.
Untuk
diketahui ciri khas seni Reyog Ponorogo Gagrak Magetan terdapat pada musik,
gerak tari dan lain sebagainya yang mempertahankan aslinya reyog dari zaman
dahulu.(DNY)