![]() |
Kolam lele bioflok |
TEROPONGNUSA.COM,
PEMALANG – Menteri Kelautan dan Perikanan ad Interim, Syahrul Yasin Limpo,
menyebut budidaya lele dengan sistem bioflok sebagai program nyata KKP untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Hari
ini saya melihat pengembangan lele yang cukup bagus. Ini harus menjadi contoh
bagaimana masyarakat bisa melakukan akselerasi ekonomi di tengah kondisi
pandemi ini,” kata Menteri Syahrul saat mengunjungi tambak bioflok milik
Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) lele “Mutiara” di Desa Kaligelang,
Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Senin (07/12).
Pokdakan
Mutiara memiliki 32 kolam lele bioflok di atas lahan seluas lebih kurang 1.000
meter persegi. Setiap kolam bioflok berdiameter 3 meter itu masing-masing diisi
3.000 benih ikan lele.
Selain meninjau
kolam lele bioflok, Menteri Syahrul juga memberikan bantuan perikanan budidaya
senilai Rp2,3 miliar berupa: 9 paket bioflok dengan nilai Rp1,5 miliar; 2 paket
rehabilitasi saluran tambak udang padat karya senilai Rp700 juta; 4,8 ton pakan
ikan mandiri senilai Rp28,8 juta; dan 183 ribu ekor benih ikan bandeng dengan
nilai Rp12,1 juta, serta 100 ribu ekor benih lele senilai Rp10,2 juta.
Menteri
Syahrul menjelaskan, ia bersama Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto
datang ke Pemalang, Jawa Tengah, untuk memastikan seluruh program yang telah
digulirkan dan sedang diimplementasikan berjalan sesuai rencana.
“Kita
tahu Desember ini adalah akhir tahun anggaran 2020. Oleh karena itu, bagaimana
kita memastikan semua aktivitas yang menyentuh rakyat bisa dilakukan,”
ujarnya. “Saya kira akselerasi ekonomi ini harus dilakukan di semua
daerah,” tegasnya.
Program
budidaya lele dengan sistem bioflok, menurut Menteri Syahrul, sejalan dengan
pesan yang disampaikan Presiden Joko Widodo agar pemerintah terus berkontribusi
untuk hadirnya kesejahteraan dan peningkatan ekonomi masyarakat, khususya di
tengah kondisi pandemi ini.
Ia menilai
budidaya lele bioflok efisien dari segi lahan sekaligus menguntungkan secara
ekonomi. “Saya pastikan bahwa semua aktivitas di Kementerian Kelautan dan
Perikanan berjalan dengan baik dan saya melihat sendiri di lapangan, kita semua
telah bekerja maksimal untuk kepentingan negara dan bangsa,” tutupnya.
Sementara
itu Dirjen Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto menambahkan, pihaknya terus
akan melakukan terobosan program termasuk meningkatkan jumlah bantuan untuk
masyarakat pembudidaya ikan.
“Harapan
kita, ini bisa di scale up, bisa diperbanyak oleh masyarakat-masyarakat yang
lain. Untuk di 2021 nanti, kita juga identifikasi untuk calon penerima dan
calon lokasi (penerima bantuan),” jelasnya.