TEROPONGNUSA.COM
| MAGETAN – Meskipun hanya digelar setahun sekali, Gebyar
Kampoeng Pamelo yang diadakan Pemdes Pojoksari, Kecamatan Sukomoro dapat
menambah destinasi wisata di Kabupaten Magetan.
Betapa tidak, Gebyar Kampoeng Pamelo yang
diisi dengan berbagai macam kegiatan seperti bazar jeruk pamelo makan di tempat
maupun petik sendiri di kebun, stand jeruk pamelo, lomba perkutut, pertandingan
bola voli, lomba mancing hingga pentas seni panggung hiburan tersebut mampu
menyedot pengunjung dari berbagai daerah.
Kepala Desa Pojoksari, Edi Mulyono, mengatakan dalam momentum yang menyajikan 15 stand jeruk pamelo kali ini mengunggulkan tiga jenis jeruk asli Magetan yakni Sri Nyonya, Nambangan dan Bali Merah. Dimana semua jenis tersebut berasal dari lahan petani warga desanya.
Dan untuk jumlah penjualan, dirinya memperkirakan
mencapai 15 ribu buah. Maka tentunya dengan jumlah itu, pengunjung yang datang pun
juga tidak sedikit.
“Untuk target kita berkaca 2 tahun yang lalu
mencapai 15 ribu, dan mungkin ini sama,” ungkap Edi Mulyono di lokasi acara,
Sabtu (7/5/2022).
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Magetan, Joko Trihono, turut mengapresiasi
konsep yang digunakan Pemdes Pojoksari. Ia mengatakan jeruk pamelo sangat layak
untuk dikembangkan karena sebagai salah satu pendorong destinasi wisata di
Kabupaten Magetan.
“Potensi jeruk pamelo itu sangat layak untuk
dikembangkan di Kabupaten Magetan sebagai salah satu supporting untuk destinasi
wisata,” kata Joko Trihono.
Dijelaskan Joko, dengan adanya multiefek
dari Gebyar Kampoeng Pamelo itu dapat mengedukasi masyarakat tentang jeruk
pamelo.
“Dengan multiefek itu yang tadinya tidak
kenal dengan jeruk pamelo akan menjadi kenal dan akan beli. Dan dengan hadir di
sini dia akan menceritakan storynya ke orang lain,” pungkasnya.
Untuk diketahui, di Kabupaten Magetan
terdapat beberapa daerah penghasil jeruk pamelo yakni Kecamatan Bendo, Takeran,
Sukomoro dan Kawedanan yang biasa disingkat Betasuka.(DNY)
