TEROPONGNUSA.COM | JAKARTA – Sebetulnya sangat tepat jika PAN berada pada jalur oposisi bersama dengan Demokrat dan PKS. Tapi mereka lebih memilih dekat dengan kekuasaan ketimbang berlawanan dengan koalisi Pemerintah.
Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies Jerry Massie berharap hal ini agar ada keseimbangan di Parlemen.
“Tapi saya duga ini gara- gara kursi di kabinet. Jadi apapun dilakukan oleh PAN. Memang saat ini PAN jauh berbeda dengan era Ketum Hatta Radjasa bahkan Amien Rais,” ungkapnya.
Alasannya, kata Jerry, Zulhas (Zulkifli Hasan – red) pernah duduk di posisi menteri jadi agak canggung dan janggal kalau tak duduk di kabinet.
“Sejak Zulhas jadi Ketum PAN mereka maunya bermain politik “safety”,” katanya.
Jerry juga menuturkan, kalau PAN masih dikendalikan Amien Rais maka akan sulit bagi PAN untuk masuk koalisi ke pemerintahan Jokowi.
“Walau bergabung, PAN harus menghindari pembahasan Amandemen UU untuk jabatan 3 periode, itu haram bagi mereka yang memegang teguh konstitusi,” jelasnya.
Saya kira harus ada orang-orang berhaluan bipartisan dan moderat di setiap partai. “Ini untuk menjegal rancangan UU yang tak berpihak ke rakyat atau hanya untuk political interest atau kepentingan politik,” tegasnya.
Jerry juga mendorong Demokrat dan PKS menjadi partai kritis.
“Buktinya Demokrat sudah menyalib Partai Golkar dalam sebuah survei baru-baru ini. Memang kalau tak ada oposisi maka demokrasi hanya jalan di tempat, selanjutnya kebijakan tak pro rakyat, tak ada lagi yang menghadang,” lanjutnya.
Pengamat politik Indonesia dan Amerika Serikat ini juga menilai Partai PAN ini beda. “Memang sejak PAN dipegang Zulkifli Hasan maka partai ini tak ada kecondongan untuk oposisi, tapi lebih ke arah koalisi. Padahal demokrasi dinamis kalau ada PAN, Demokrat dan PKS tidak sebagai koalisi pemerintahan. Elektabilitas PAN bakal baik jika bertahan pada oposisi,” pungkasnya.